Mengenal Tes Skolastik di SBMPTN 2023
Edukasistan.com - Heloo guys! pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai Tes Skolastik di SBMPTN 2023. Seperti yang kita tau bahwa Menteri Pendidikan, Budaya, Penelitian dan Teknologi (Menteri Pendidikan dan Budaya), Nadiem Makarim, telah meluncurkan transformasi pemilihan masuk universitas negeri yang independen dalam pembelajaran Episode 22, pada hari rabu
Salah satu perubahan dalam skema terjadi di rute seleksi bersama untuk universitas negeri (SBMPTN) tahun 2023, di mana TKA atau Tes Kemampuan Akademik dihapuskan.
Pak Nadiem menjelaskan bahwa "Tidak ada lagi tes mata pelajaran. Semua Materi akan diganti dan disederhanakan. dan Hanya ada TPS atau Tes Potensi Skolastik yang mengukur kemampuan untuk bernalar siswa,".
Menurut Menteri Pendidikan dan Budaya, sejauh ini tes SBMPTN menekankan menghafal dibandingkan dengan penalaran. Selain itu, materi yang di tes atau diujikan terlalu banyak dan hanya berfokus pada subjek tertentu saja.
Apa itu Tes Skolastik |
Pada akhirnya Siswa hanya fokus pada mata pelajaran yang sedang diuji, sementara mata pelajaran lain dianggap tidak penting. Kondisi ini bisa saja berpotensi akan menurukan kualitas belajar.
Selain itu juga, Para orang tua jbisa terbebani secara finansial karena perlu mengeluarkan biaya untuk les siswa agar bisa menghadapi SBMPTN. dan nanti menyebabkan siswa yang kurang mampu secara finansial lebih sulit untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.
Apa itu tes skolastik di SBMPTN 2023?
Secara khusus SBMPTN 2023, bahan uji tes skolastik menekankan siswa terhadap penalaran melalui sub-sub materi. 4 materi khusus itu adalah:
- Kemampuan potensi kognitif
- Penalaran Logika Matematika
- Kemampuan dalam bahasa Indonesia
- Kemampuan dalam bahasa Inggris
Adapun Materi skolastik sendiri itu sendiri memiliki pertanyaan yang mirip dengan evaluasi nasional. Dengan pertanyaan serupa, calon mahasiswa/i diharapkan tidak terkejut dengan jenis pertanyaan yang diberikan karena mereka telah mengetahui jenis soal tersebut sejak mereka duduk di sekolah dasar, menengah dan atas.
Pertanyaan tes potensi skolastik (TPS), berkonsentrasi pada logika siswa dan cara siswa menganalisis masalah kontekstual. Dengan mengamati Tes Potensi Sekolah (TPS) di UTBK 2022, pertanyaan -pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur keterampilan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, terutama pendidikan tinggi.
Contoh Soal Tes Skolastik SBMPTN 2023
Dalam TPS yang akan dibuktikan adalah kemampuan penalaran umum, keterampilan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan untuk memahami membaca dan menulis.
Keterampilan kuantitatif akan mencakup pengetahuan dan penguasaan matematika dasar. Pak Nadiem Makarim juga memberikan contoh dari setiap materi tes sekolah. Berikut ini adalah contoh pertanyaan tes SBMPTN 2023 SBMPTN.
1.Potensi Kognitif
Lima sekawan Sano, Joko, Adi, Rimba, dan Ratu selalu berangkat bersama menuju sekolah. Joko selalu menjemput Sano, setelah ia dijemput Adi. Rimba menjadi anak terakhir yang dijemput. Sementara rumah Ratu terletak di antara rumah Joko dan rumah Adi. Berikut ini pernyataan yang BENAR adalah...
- rumah Ratu terletak paling jauh
- rumah Adi terletak paling jauh
- rumah Rimba terletak paling jauh
- Rumah Sano terletak paling dekat
- Rumah Adi terletak paling dekat
2. Penalaran Matematika
Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai sempurna disebut sebagai waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi berdasarkan jenis material sampah:
Contoh Soal Penalaran Matematika |
Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingkan dengan sampah anorganik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, tetapi kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?
- 100 tahun
- 250 tahun
- 375 tahun
- 475 tahun
- 575 tahun
3. Kemampuan Bahasa Indonesia
Khasiat susu bagi tubuh kita sudah tidak diragukan lagi. Meskipun demikian, tidak setiap orang bersedia mengonsumsi susu. Ada dua kemungkinan penyebabnya: pertama, karena sifat yang terkandung dalam susu yang tidak disukai orang; kedua, karena sifat biologis orang yang bersangkutan (intoleran), yang ditandai dengan gangguan pencernaan seperti diare, perut kembung, dan sering buang angin setelah minum susu.
Penyebab pertama dapat diatasi dengan penambahan sari jeruk, markisa, apel, atau lainnya sehingga rasa asli susu yang memualkan dapat dihilangkan. Sementara itu, penyebab kedua dapat diatasi dengan menggantinya dengan air susu yang telah mengalami perlakuan khusus, yaitu fermentasi.
Secara biologis, penderita intoleran susu tidak mampu mencerna laktosa dari makanan atau minuman dalam susu sehingga terjadi penimbunan laktosa dalam usus. Penderita yang demikian dapat meminum susu bubuk dengan kadar laktosa rendah atau air susu fermentasi, seperti yoghurt, kefir, dan koumis.
Berdasarkan bacaan di atas, bila seorang temanmu, Ari, mengeluh bahwa ia sebenarnya ingin minum susu seperti teman lainnya, tetapi selalu diare ketika minum susu. Apa yang akan kamu sarankan?
- Ari dapat mencoba minum susu dengan menambah sari jeruk.
- Ari dapat mencoba susu bubuk seperti susu yang di minum oleh balita.
- Ari dapat mencoba minum yoghurt.
- Ari tidak perlu minum susu sama sekali.
- Ari dapat mencoba minum susu secara bertahap.
4. Kemampuan Bahasa Inggris
Measles, a childhood disease, has caused suffering to mankind for thousands of years. However, the search for an effective measles vaccine lasted two hundred years and has finally ended in success. Now, for the first time, measles is a preventable disease. You may ask, "How is this important to children?"
Every year measles kills twice as many Americans as polio does. More children die from measles than from any other common childhood disease. Also complications of some degree occur in about one child out of six. Most complication include pneumonia and ear disorders. Another after-effect of measles-brain damage is less common, but it can have such serious consequence that it deserves special attention.
Brain damage due to measles sounds like something far away from our experience. In reality, it is not. Like other injury, damage to the brain can be very slight or very severe. It is quite possible that we have never seen or heard a child who has severe brain damage - the child would either have died or would be in an institution.
However, in medical research a relation has been found between measles and such things as behavior problems, personality changes and dulling of metal ability. For example, a child may be bad-tempered or a little slow to learn after he has recovered from measles. One of the important findings of the research on measles is that ....
- children who have got measles may become difficult to handle because of their behavior.
- in reality, there are no measles patients who get brain damage.
- personality changes already occur at the time a child has measles.
- measles can cause children to become physically handicapped.
- measles is the first killer of childhood disease in the world.
Pak Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan) mengatakan, bahwa skema seleksi dengan ujian tes potensi skolastik di atas akan jauh lebih baik dan adil serta bisa memberikan kesempatan sukses yang sama pada semua yang mengambil seleksi nasional berdasarkan tes sbmptn.
Oke sekian postingan kali ini Tentang Mengenal Tes Skolastik di SBMPTN 2023, semoga bermanfaat. Apabila ada salah kata atau typo mohon maaf. jangan lupa follow intagram kita untuk mendapatkan info menarik lainnya. Terimakasih sudah membaca sampai jumpa di artikel selanjtnya