Perbedaan Ekonomi Postif dan Ekonomi Normatif
Edukasistan.com - Hello guys! gimana nih kabar kalian, semoga sehat selalu ya! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif. Dalam ekonomi, situasi yang terjadi dan apa yang akan terjadi di masyarakat harus dibedakan dari kondisi yang harus terjadi.
Situasi yang terjadi dan apa yang akan terjadi adalah situasi nyata masyarakat. Kondisi ini membutuhkan perbaikan dengan tindakan untuk mencapai kondisi yang ideal. Untuk ini, suatu pendekatan digunakan.
Ekonomi sebagai ilmu tidak hanya berisi pengetahuan, tetapi ringkasan dari seperangkat pengetahuan rasional yang diatur secara sistematis dan objektif. Di dalamnya ada serangkaian teori yang disepakati dan terbukti secara empiris.
Jika dilihat dari titik filsafat, ekonomi telah digambarkan sebagai sains. Ini memiliki dimensi atau aspek ontologis, epistemologi serta aspek aksiologi.
Aspek ontologis merupakan aspek yang terkait dengan objek studi atau mengenai apa yang dipelajari dalam ekonomi. Di sini para ekonom berupaya mencari tahu dan mempelajari fenomena dan masalah yang ada didalam ilmu ekonomi. Contoh-contoh dari aspek ontologis yaitu perilaku manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan sumber daya yang terbatas.
Aspek epistemologis yaitu aspek yang mempelajari mengenai bagaimana objek ilmu ekonomi mempelajari metode ilmiah. Menurut John Dewey (Filsuf amerika), metode ilmiah ialah kombinasi dari bentuk pemikiran deduktif (khal umum yang bersifat khusus) dan pemikiran induktif (hal khusus yang dianalisis jadi hal umum).
Kombinasi bentuk pemikiran deduktif dan induktif juga disebut sebagai proses "Logico-Hypotetico-Verifikatif". Prosedur ini terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu:
- Mengawali dengan merumuskan maslaah
- Setelah itu menyusun kerangka pemikiran,
- Lalu membuat rumusan hipotesis
- Lalu setelah itu mengumpulkan dan menganalisis data,
- Jangan lupa untuk menguji hipotesis
- dan terakhir menarik kesimpulan .
Aspek aksiologis, yaitu aspek yang berkaitan dengan aspek guna nilai atau manfaat-nya. Nilai penggunaan ekonomi dapat dilihat dengan cara yang positif dan normatif. Ekonomi positif (pernyataan ekonomi positif) adalah bersifat Deskriptif.
Pernyataan itu menetapkan bagaimana dunia sebenarnya. Sementara Ekonomi Normatif (Deklarasi Ekonomi Regulasi) adalah panduan (preskriptif) yang menetapkan cara kerja dunia.
Agar kalian bisa memahami lebih lanjut tetntang perbedaan antara keduanya, berikut ini aku akan jelaskan tentang ekonomi positif dan ekonomi normatif lebih dalam lagi.
Ekonomi Positif
Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif |
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi berdasarkan pernyataan atau analisis positif. Ekonomi positif berupaya menjelaskan fakta -fakta kegiatan ekonomi yang terjadi di masyarakat. Fakta -fakta ini terkait dengan hal -hal yang telah terjadi atau telah diperkirakan sebelumnnya tentang apa yang akan terjadi dimasa akan datang.
Contoh pernyataan positif:
- Undang - undang gaji minimum dapat menyebabkan pengangguran.
- Produsen yang dapat mengelola sumber daya secara efisien dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
- Mencetak terlalu banyak uang dapat menyebabkan inflasi.
- Penghasilan per kapita Indonesia pada tahun 2018 adalah $3.893 US.
- Penerapan berbagai teknologi di sektor industri bisa meningkatkan hasil produksi.
Jika kalian memperhatikan, pernyataan sebelumnya mencoba menjelaskan tentang hal -hal yang sesuai dengan fakta. Pernyataan ekonomi positif lebih ditujukan untuk menganalisis dan mengarah ke bukti empiris, serta mununjukan hubungan dari sebab - akibat.
Kebenaran dalam Ekonomi positif dapat kita buktikan melalui fakta dan data yang ada. Pakar ekonom bisa membuktikan atau menyangkal pernyataan ekonomi positif dengan memeriksa fakta, contohnya, jika ada bukti bahwa pemerintah mencetak terlalu banyak uang, itu dapat mengakibatkan inflasi.
Kalian dapat mengevaluasi pernyataan itu dengan cara menganalisis data mengenai adanya perubahan jumlah niali uang dan perubahan tingkat inflasi sepanjang waktu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ekonomi positif itu mempelajari beberapa fenomena perilaku individu yang ada di masyarakat tanpa menggunakan sudut pandang subyektif. Dan tidak memberikan pernyataan ada sesuatu yang baik atau buruk.
Itulah sebabnya ekonomi positif sering dianggap sebagai ekonomi value free (bebas nilai). Selain menjadi alat untuk menjelaskan dan mendeskripsikan, ekonomi positif juga dapat berfungsi sebagai alat untuk memprediksi gejala dan fenomena dalam ilmu ekonomi.
Ekonomi positif ini sangat berupaya menentukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu peristiwa di bidang ekonomi. Seorang pakar ekonom Milton Friedman dari University of Chicago, pernah memberi pernyatan bahwa satu - satunya instrumen pengukuran yang lebih baik untuk menguji teori atau ekonomi positif ialah melalui kemampuannya untuk membuat prediksi.
Ekonomi Normatif
Jika ekonomi positif menjelaskan tentang bagaimana dunia ini sebenarnya, maka ekonomi normatif menjelaskan tentang bagaimana dunia seharusnya. Ekonomi normatif umumnya menyajikan analisis berdasarkan pendapat tentang apa yang kamu inginkan.
Berbeda dengan ekonomi positif yang menekankan analisis data objektif, di dalam Ekonomi normatif lebih mengarah ke tentang moral, pertimbangan etis, dan nilai untuk menentukan "apa yang seharusnya." Pentingnya Ekonomi normatif yang ada dimasyarakat adalah agar ilmu ekonomi bisa membuat masyarakat tahu "apa yang seharusnya dilakukan".
Ekonomi normatif memiliki tujuan untuk menemukan solusi untuk masalah ekonomi. Dengan menggunakan prediksi ekonomi positif dan studi empiris, serta menggabungkan keduanya dengan pertimbangan nilai, Ekonomi normatif berupaya menentukan kebijakan atau keputusan yang tepat agar bisa meningkatkan ekonomi dimasyarakat.
Dalam deklarasi ekonomi normatif, ada beberapa karakteristik yang pasti kalian kenal. Pengertian ekonomi peraturan umumnya berisi kata kunci seperti "harus", "sebaiknnya" dan "seharusnya" Berikut ini beberapa contoh dari pernyataan ekonomi normatif.
- Pemerintah harus menaikkan upah minimum setiap tahun.
- Pemerintah tidak boleh mengimpor beras dalam panen.
- Pajak rokok khusus naik dengan benar untuk mengurangi konsumsi rokok di antara kaum muda.
- Pembangunan ekonomi tidak boleh dilakukan secara terpusat di pulau Jawa.
- Perusahaan real estat harus bisa lebih murah sehingga lebih banyak orang dapat membeli rumah.
Pernyataan tersebut tidak hanya berisi pandangan positif, tetapi pernyataan tersebut juga mempertimbangkan value. Pernyataan ekonomi normatif tersebut berupaya agar meningkatkan cara ekonomi bekerja.
Jadi bagaimana cara yang tepat untuk mengevaluasi pernyataan ekonomi normatif? Tentu saja, cara yang tepat untuk mengevaluasi tidak hanya melibatkan fakta, tetapi juga value (nilai) dan Memutuskan apakah suatu kebijakan baik atau buruk bukanlah masalah ilmiah. Evaluasi kita terhadap suatu kebijakan akan sebagian besar ditentukan oleh visi etika, nilai -nilai, norma, dan bahkan filosofi politik.
Oke sudah sampai diakhir artikel itulah pembahasan kita kali ini mengenai Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif. Semoga apa yang aku tulis diatas dapat kalian mengerti ya dan apabila ada salah kata atau typo mohon maaf dan terimakasih sudah membaca. Sampai bertemu diartikel selanjutnya.