Sejarah Lengkap Kerajaan Tarumanegara
Edukasistan.com - Hello guys! gimana nih kabar kalian? apa saja yang udah kamu lakukan untuk mengisi waktu luang di rumah? Apakah kamu sedang mengerjakan tugas, bermain game, atau menonton serial terkenal? Jika kamu hobi menonton, mungkin kamu sudah pernah menonton serial terkenal yang baru-baru ini menceritakan tentang kehidupan pada masa Regency di Inggris.
Keberhasilan serial tersebut menunjukkan bahwa sejarah dapat dijadikan sebagai sesuatu yang menarik dan disukai oleh masyarakat modern juga. Lalu bagaimana dengan sejarah di Indonesia? di negara ini, terdapat banyak kerajaan yang pernah eksis, di antaranya adalah Kerajaan Tarumanegara.
Daftar isi
- 1. Latar Belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara
- 2. Tokoh atau Raja Kerajaan Tarumanegara
- 3. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara
- 4. Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara
- 5. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
- 5.1. Prasasti Tugu
- 5.2. Prasasti Ciaruteun
- 5.3. Prasasti Jambu
- 5.4. Prasasti Muara Cianteun
- 5.5. Prasasti Pasir Awi
- 5.6. Prasasti Cidanghiang/Lebak
- 5.7. Prasasti Kebon Kopi
Kamu pasti sudah sangat familiar dengan kerajaan ini, ya! Kerajaan Tarumanegara adalah salah satu kerajaan Hindu tertua yang pernah ada di Indonesia. "Tarumanegara" adalah nama kerajaan yang berasal dari kata "taruma", yang diambil dari nama sungai Citarum yang membelah Jawa Barat.
Sebelum menjadi negara yang berbentuk republik dengan nama Indonesia seperti saat ini, berbagai wilayah yang tersebar di seluruh Nusantara pernah memiliki pemerintahan masing-masing di bawah kekuasaan kerajaan lokal yang bersifat tradisional.
Di pulau-pulau utama seperti ulau Sumatera dan Pulau Jawa, pernah muncul kerajaan-kerajaan besar di Asia Tenggara yang berhasil bertahan sepanjang sejarah peradaban dunia Timur. Ini belum termasuk kerajaan-kerajaan kecil yang tersebar di pelosok Nusantara, di daerah-daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Kepulauan Maluku, hingga Papua.
Dari sekian banyak kerajaan yang pernah ada di Indonesia, Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu yang memegang peran penting dalam sejarah Nusantara.Kerajaan Tarumanegara menjadi salah satu yang berpengaruh selama rentang waktu abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi.
Sejarah Lengkap Kerajaan Tarumanegara |
Dengan menguasai hampir seluruh bagian barat pulau Jawa pada masa itu, Kerajaan Tarumanegara pernah mencapai puncak kejayaannya dengan sempurna. Dalam artikel ini, aku akan mengajak kalian untuk lebih mengenal Kerajaan Tarumanegara, nantinnya kita akan membahas mulai dari pendirian, kejayaan, hingga keruntuhan Kerjaan Tarumanegara.
Selain itu juga, aku akan mengulas mengenai peninggalan penting Kerajaan Tarumanegara beserta dengan tokoh-tokoh atau Raja Kerajaan Tarumanegara yang ada selama keberlangsungan kerajaan ini. Berikut adalah pembahasannya.
Latar Belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara didirikan pada abad ke-4, atau lebih tepatnya pada tahun 358 Masehi. Pendirinya ialah Maharesi Jayasingawarman, bukan berasal dari Nusantara tapi dari seorang bangsawan salankayana dari india.
Sebelumnnya terjadi kekacauan dan penjajahan yang dilakukan oleh Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada, lalu kemudian Jayasingawarman melarikan diri dan membentuk kerajaan baru di wilayah Nusantara. Raja Jayasingawarman memberikan nama kerajaannya "Tarumanegara" dari nama pohon tarum yang banyak tumbuh di daerah tersebut.
Kerajaan Tarumanegara berada di sekitar wilayah tepi Sungai Citarum, Jawa Barat. Raja Jayasingawarman memerintah dari tahun 358 M s/d 382 M, kemudian ia memutuskan untuk menjadi seorang petapa. Setelah beberapa waktu, kepemimpinan Kerajaan Tarumanegara dilanjutkan oleh Raja Dharmayawarman
Tokoh atau Raja Kerajaan Tarumanegara
Rajadirajaguru Jayasingawarman, seorang pendeta dari India dan merupakan Pendiri Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara didirikan setelah Raja asalnya melarikan diri ke Nusantara karena perang di kerajaan asalnya. Setelah kematian Raja pertama, takhta dilanjutkan oleh putranya, Raja Dharmayawarman.
Namun, informasi tentang kedua raja pertama Kerajaan Tarumanegara terbatas, sedangkan sejarah mencatat nama Raja ketiga, Purnawarman. Kerajaan Tarumanegara mengalami peningkatan yang cepat selama masa kepemimpinan Raja Dharmayawarman, dengan menguasai puluhan kerajaan kecil di bawahnya. Keberhasilan ini tercatat dalam prasasti yang ditemukan.
Raja Purnawarman memerintahkan pembangunan terusan sepanjang 12 kilometer di Sungai Gomati, Jawa Barat untuk mencegah banjir saat musim hujan dan mendukung irigasi saat musim kemarau. Ini hanyalah salah satu dari banyak proyek pembangunan yang dilakukan pada masa kekuasaannya, karena ia sangat fokus pada pembangunan di daerah sungai
Setelah Raja Purnawarman, 8 raja lainnya mengambil alih takhta secara berurutan. Namun, ketika Raja Linggawarman tidak memiliki putra untuk mewarisi takhta, ia terpaksa menyerahkannya kepada menantunya, Tarusbawa.
Sejarah Kerajaan Tarumanegara tercata adanya 12 raja yang pernah memerintah sebelum akhirnya runtuh. Berikut ialah daftar raja-raja Kerajaan Tarumanegara yang pernah menjabat.
- Jayasingawarman (358-382 M)
- Dharmayawarman (382-395 M)
- Purnawarman (395-434 M)
- Wisnuwarman (434-455 M)
- Indrawarman (455-515 M)
- Candrawarman (515-535 M)
- Suryawarman (535-561 M)
- Kertawarman (561-628 M)
- Sudhawarman (628-639 M)
- Hariwangsawarman (639-640 M)
- Nagajayawarman (640-666 M)
- Linggawarman (666-669 M)
Pada masa pemerintahan Tarusbawa, kerajaan terpecah menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara mencapai kejayaannya dengan memperluas kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan kecil di Jawa Barat. Pada masa pemerintahan Purnawarman, kejayaan ini ditandai dengan dibangunnya pelabuhan dan perbaikan aliran sungai sebagai perekonomian.
Pada tahun 410 Masehi, Purnawarman memperbaiki Kali Cupu, Kali Sarasah, Kali Gomati, dan Kali Citarum yang merupakan sungai terbesar di wilayah Kerajaan Tarumanegara, yang memperkuat perekonomian kerajaan melalui perdagangan dan pertanian. Ini diabadikan dalam sebuah prasasti yang dibuat pada masa pemerintahan Purnawarman.
Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara mulai melemah sejak dipimpin oleh raja ke-12, Linggawarman yang memerintah sejak 666 M. Setelah 3 tahun menjabat, Linggawarman meninggal dunia, sehingga kekuasaannya harus diserahkan kepada menantunya, Tarusbawa. Ini menandai awal kejatuhan Kerajaan Tarumanegara.
Tarusbawa tidak melanjutkan kekuasaan Tarumanegara karena memutuskan untuk kembali ke Kerajaan Sunda, yang sebelumnya di bawah kekuasaan Tarumanegara. Ia merasa bahwa Tarumanegara tidak memiliki pengaruh yang signifikan seperti masa lalu dan menganggapnya sudah usang.
Tarusbawa mulai merencanakan untuk membangun kekuatan baru di Kerajaan Sunda, wilayah asalnya. Dia juga berusaha untuk mengalihkan pusat kekuasaan Tarumanegara ke Kerajaan Sunda, menyebabkan perpecahan lebih lanjut ketika Kerajaan Galuh yang juga di bawah kekuasaan Tarumanegara menarik diri dari kekuasaan Tarumanegara.
Kekacauan dalam perebutan kekuasaan setelah kematian Linggawarman menyebabkan sisa-sisa wilayah Kerajaan Tarumanegara terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
Kedua kerajaan ini meneruskan perjalanan Kerajaan Tarumanegara dengan pemerintahan masing-masing, yang dipisahkan oleh Sungai Citarum yang membentang di antara keduanya. Kejatuhan ini juga didukung oleh serangan dari luar, saat Kerajaan Majapahit mulai berusaha menaklukkan Kerajaan Tarumanegara.
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Selama masa keberlangsungan pemerintahannya, Kerajaan Tarumanegara meninggalkan beberapa bukti sejarah yang masih dapat digunakan sebagai sumber sejarah oleh para sejarawan hingga saat ini. Bukti-bukti ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti prasasti, karya sastra dan arca. Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang masih tersisa hingga saat ini.
1. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu ditemukan di daerah Tugu, Jakarta Utara. Dibandingkan dengan prasasti lain, Prasasti Tugu memiliki tulisan yang paling panjang. Dalam tulisan tersebut, dijelaskan perintah Raja Purnawarman kepada rakyat untuk membuat saluran irigasi di Sungai Gomati.
2. Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun, dekat muara Sungai Cisadane. Prasasti yang ditemukan menunjukkan penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti terdiri dari empat baris tulisan yang disusun dalam bentuk sloka, lukisan laba-laba, dan sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
3. Prasasti Jambu
Lokasi temuan prasasti ini ada di sekitar 30 km di barat Bogor, tepatnya di sekitar Bukit Koleangkak, di sebuah kebun jambu. Dengan tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta, prasasti ini berisi pujian untuk pemerintahan Raja Purnawarman.
4. Prasasti Muara Cianteun
Lokasi ditemukannya prasasti ini berada di sekitar Bogor, di pinggir sawah tidak jauh dari tempat penemuan Prasasti Ciaruteun. Berbeda dari prasasti lainnya, Prasasti Muara Cianteun ditulis dengan aksara yang belum dapat dibaca. Selain tulisan itu, terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir Awi
Lokasi temuan prasasti ini berada di daerah Sukamakmur, Jonggol. Pada prasasti terdapat gambar ranting pohon dan buah yang dikelilingi oleh sepasang telapak kaki Raja. Sedangkan, tulisan pada prasasti ini menggunakan aksara ikal.
6. Prasasti Cidanghiang/Lebak
Lokasi temuan prasasti ini ada di pinggiran Sungai Cidanghiang, Kampung Lebak, Pandeglang, Banten. Prasasti ini memiliki dua baris kalimat dengan tulisan dan bahasa yang sama dengan prasasti-prasasti sebelumnya, yang berisi pujian bagi keberanian Raja Purnawarman.
7. Prasasti Kebon Kopi
Lokasi temuan prasasti ini berada di Kampung Muara Hilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini memiliki tulisan aksara ikal dan lukisan tapak kaki gajah. Diperkirakan bahwa tapak kaki gajah tersebut sama dengan tapak kaki gajah Airawata, gajah yang digunakan Dewa Perang Batara Indra.
Selain tujuh prasasti yang telah disebutkan, masih ada peninggalan Kerajaan Tarumanegara lainnya seperti Kompleks Percandian Batujaya di Karawang, Jawa Barat, serta beberapa patung seperti Arca Wisnu Cibuaya I dan II serta Arca Rajarsi.
Sedangkan untuk karya sastra yang digunakan sebagai salah satu sumber sejarah untuk mengetahui keberadaan Kerajaan Tarumanegara yaitu Naskah Wangsakerta Salah satu karya sastra yang terkenal pada masa itu. Naskah ini dibuat oleh kelompok yang dipimpin oleh Pangeran Wangsakerta dari Cirebon. Naskah tersebut ditulis selama tahun 1677 hingga 1698.
Nah itulah pembahasan kita kali ini mengenai Sejarah Lengkap Kerajaan Tarumanegara. Semoga tulisan diatas dapat meberikan informasi yang ingin kalian tau. Apabila terdapat salah kata mohon maaf dan terimakasih sudah membaca. Sampai beremu di artikel selanjutnya