Penjelasan Fase Bulan dan Gerhana
Edukasistan.com - Hayoo, kalian masih ingat nggak sih bentuk bulan terakhir yang kalian lihat? Yuk, sekarang cek bentuk bulan di langit malam ini. Mirip nggak atau berbeda-beda tiap harinnya? Kok bisa sih bentuk bulan itu bisa berubah-ubah kayak kameleon? Mungkin waktu terakhir kalian melihat bulan berbentuk bola yang sempurna.
Kayak bakso terbang di langit yang bikin ngiler. Tapi di waktu yang lain, bentuknya cuma setengah aja. Nggak, ini bukan gara-gara dihalangi awan, lho! Ini semua gara-gara fase bulan. Jadi, apa itu fase bulan?
Fase bulan itu perubahan bentuk bulan yang bisa kita lihat dari bumi. Perubahan fase bulan ini terjadi karena di angkasa sana, bulan terus berkeliling mengitari bumi. Yup, ini namanya revolusi bulan. Kalian pasti udah tahu kalau bumi juga berkeliling mengitari matahari, kan?
Nah, sama kayak gitu, bulan juga berkeliling mengitari bumi dari barat ke timur. Buat ngelilingin bumi, bulan butuh waktu 29,5 hari. Ok, sekarang balik ke pertanyaan awal: Kenapa bentuk bulan bisa beda-beda dan apa aja sih fase bulan itu?
Nah, dikarenakan bulan selalu mengelilingi bumi, maka bagian bulan yang terkena sinar matahari juga bisa berbeda-beda. Oleh sebab itu, bentuk bulan yang kita lihat kayaknya berubah-ubah. Padahal di angkasa sana, bulan tetap bentuknya bulat kayak bakso, nggak jadi sabit, setengah bulat, apalagi datar kayak wajahnya pas lagi dicoba bikin ketawa.
Fase Bulan dan Gerhana
Penjelasan Fase Bulan dan Gerhana |
Biasanya, ada 8 fase bulan yang bisa kalian amati dari waktu ke waktu. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
1. Fase New Moon (Bulan Baru)
Fase new moon atau bulan baru adalah fase ketika bulan jadi "jembatan" yang ada di antara matahari dan bumi. Kira-kira bayangin deh posisinya kayak gimana? Di fase bulan baru ini, bisa terjadi gerhana matahari, lho!
Jadi, sinar matahari yang seharusnya menerangi bumi, kehalang sama bulan. Akibatnya, bagian bulan yang menghadap bumi nggak kena sinar matahari. Jadi, dari bumi, bulan kayak nggak kelihatan sama sekali. Nah, fase bulan baru ini terjadi di hari pertama.
2. Fase Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal)
Setelah mengalami fase new moon, bulan masuk ke fase waxing crescent atau fase bulan sabit awal. Di fase ini, bulan mulai ninggalin konjungsi (titik tengah antara matahari dan bumi). Selama fase ini, bagian bulan yang kena sinar matahari cuma kurang dari setengah. Makanya, dari bumi kelihatan bentuknya kayak sabit. Fase bulan sabit awal ini terjadi di hari ke-4.
3. Fase First Quarter (Bulan Separo Awal)
Bulan terus beranjak, dan kini berada di seperempat lingkaran dari posisi awal (titik konjungsi). Langkah ini disebut fase first quarter atau bulan separo awal. Ini karena bagian bulan yang terkena sinar matahari sekarang mencakup separuh bagian bulan. Jadi, di fase bulan separo awal, kita akan melihat bulan berbentuk setengah lingkaran. Fase first quarter atau bulan separo awal terjadi pada hari ke-6, 7, dan 8.
4. Fase Waxing Gibbous (Bulan Mengembang Awal)
Setelah melewati seperempat putaran bulan, fase berikutnya disebut waxing gibbous, atau fase bulan mengembang awal. Saat ini, bulan berada sekitar "di belakang" bumi. Bagian yang terkena sinar matahari adalah tiga perempat bagian bulan. Jadi, saat kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi mengembang (tiga perempat bagian bulan). Fase bulan mengembang awal terjadi pada hari ke-10, 11, dan 12.
5. Fase Full Moon (Bulan Purnama)
Fase bulan purnama atau Fase Full Moon ialah fase di mana matahari, bumi, serta bulan berada dalam satu garis lurus. Hampir seperti di fase first quarter. Bedanya, bulan berada di belakang bumi. Akibatnya, sinar matahari yang seharusnya menerangi bulan, tertutup oleh bumi yang ukurannya lebih besar. Hasilnya, bulan tampak bulat sempurna seperti bakso.
Yang spesial dari fase ini adalah, full moon atau fase bulan purnama bisa menyebabkan kejadian gerhana bulan. Iya, gerhana bulan yang seru itu, lho! Fase full moon terjadi pada hari ke-13, 14, dan 15.
6. Fase Waning Gibbous (Bulan Mengembang Akhir)
Setelah melewati "setengah putaran", bulan akan kembali mengalami fase bulan mengembang. Tepatnya, bulan mengembang akhir atau fase waning gibbous. Gerakan bulan kembali ke arah barat, sehingga sinar matahari sedikit tertutup oleh bumi. Akibatnya, bulan tampak mengembang (tiga perempat bagian bulan) dari bumi. Fase Waning Gibbous terjadi pada hari ke-17, 18, dan 19.
7. Fase Third Quarter (Bulan Separo Akhir)
Fase third quarter atau fase bulan separo akhir adalah saat posisi bulan telah mencapai tiga perempat putaran. Karena posisinya saat ini, sinar matahari menerangi setengah bagian bulan. Jadi, dari bumi, bulan tampak setengah lingkaran. Fase ini terjadi pada hari ke-21, 22, dan 23.
8. Fase Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir)
Seperti namanya, fase waning crescent atau fase bulan sabit akhir adalah saat di mana bulan kembali berbentuk sabit. Saat ini, bulan hampir selesai mengitari bumi sebesar satu putaran penuh. Fase bulan sabit akhir terjadi pada hari ke-27, 28, dan 29. Setelah Fase Waning Crescent ini, bulan akhirnya kembali ke posisi awal atau fase new moon, dimana bulan akan berada didepan bumi dan kembali tidak terlihat.
Nah, itulah berbagai fase bulan dan gerhana. Tau nggak sih, karena bulan berevolusi sepanjang 29,5 hari (hampir 1 bulan), jadi kita bisa mengamati perubahan bentuk bulan sepanjang kira-kira 1 bulan.
Gimana, ternyata bentuk bulan yang selama ini kita amati bukan hanya karena tertutup awan, kan? Apalagi sampai ada yang bilang bulan itu bentuknya ada banyak. Jadi, meskipun di luar angkasa bulan berbentuk bulat, kita bisa melihatnya dengan berbagai bentuk karena adanya 8 fase bulan.
Nah itulah pembahasan kita mengenai Fase Bulan dan Gerhana hari ini. Semoga pembahasa ini bermanfat untuk kamu, apabila ada yang kurang jelas silakan bertanya dikolom komentar. Apabila ada salah kata mohon maaf, dan terimakasih sudah membaca.